Jumat, 18 Maret 2011

DENGAR BISIKKU...

Kadang aku berpikir, dapatkah kita mendayung perahu kita, menyatukan ingin kita....
Sedang, selalu saja khilaf yang kecil mengusik bagai angin yang berhembus kencang, goyahkan kaki kita....

Genggam tanganku jangan bimbang, tak usahlah lagi dikenang....
Naif diri yang pernah datang, jadikan pelajaran kawan....
Dengar bisikkanku oh kawan, coba lapangkan dada kita....
Terima aku apa adanya, jujur hati yang kita jaga....

by the rain

Selasa, 15 Maret 2011

Buat yang malas sholat ( SEBERAPA PENTINGKAH SHOLAT? )

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!"


Begitu juga ketika waktu Zuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"


Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......

Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !"

Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?". "Aku takut !", jawab setan dengan suara gemetar. "Nenek moyang ku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada "Adam", telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah). Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil beredar pergi.

"Sebarkanlah ajaranku walau hanya satu ayat" (Al Hadits)

5 FAKTA MENGAGUMKAN TENTANG ADZAN

Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.


Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan. Indonesia misalnya, sebagai sebuah negara terdiri dari ribuan pulau dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

1 . Kalimat Penyeru Yang Mengandung "Kekuatan Supranatural"
Ketika azan berkumandang, kaum yang bukan sekedar muslim, tetapi juga beriman, bergegas meninggalkan seluruh aktivitas duniawi dan bersegera menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak mereka mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi) mereka bersimpuh, luruh dalam kesyahduan ibadah shalat berjamaah.

2. Asal Mula Yang Menakjubkan:
Pada jaman dulu, Rasulullah Saw. kebingungan untuk menyampaikan saat waktu shalat tiba kepada seluruh umatnya. Maka dicarilah berbagai cara. Ada yang mengusulkan untuk mengibarkan bendera pas waktu shalat itu tiba, ada yang usul untuk menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan bahkan membunyikan lonceng. Tetapi semuanya dianggap kurang pas dan kurang cocok.

Adalah Abdullah bin Zaid yang bermimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan yang sudah kita ketahui sekarang. Mimpi itu disampaikan Abdullah bin Zaid kepada Rasulullah Saw. Umar bin Khathab yang sedang berada di rumah mendengar suara itu. Ia langsung keluar sambil menarik jubahnya dan berkata: ”Demi Tuhan Yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi). Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
yang kemudian Rasulullah menyetujuinya untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu untuk menyerukan panggilan shalat.

3. Adzan Senantiasa Ada Saat Peristiwa2 Penting:
Adzan Digunakan islam untuk memanggil Umat untuk Melaksanakan shalat. Selain itu adzan juga dikumandangkan disaat-saat Penting. Ketika lahirnya seorang Bayi, ketika Peristiwa besar .

Peristiwa besar yang dimaksud adalah
- Fathu Makah : Pembebasan Mekkah merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, dimana Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka'bah. Lalu Bilal Mengumandangkan Adzan Diatas Ka'bah

- Perebutan kekuasaan Konstatinopel : Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman, mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur. lalu beberapa perajurit ottoman masuk kedalam Ramapsan terbesar Mereka Sofia..lalu mengumandangkan adzan disana sebagai tanda kemenagan meraka.

4. Adzan Sudah Miliyaran kali Dikumandangkan:
Sejak pertama dikumandangkan sampai saat ini mungkin sudah sekitar 1500 tahunan lebih adzan dikumandangkan. Anggaplah setahun 356 hari . berarti 1500 tahun X 356 hari= 534000 dan kalikan kembali dengan jumlah umat islam yang terus bertambah tiap tahunnya. Kita anggap umat islam saat ini sekitar 2 miliyar orang dengan persentase 2 milyar umat dengan 2 juta muadzin saja. Hasilnya =

534.000 x 2.000.000 = 1.068.000.000.000 dikalikan 5 = 5.340.000.000.000

5. Adzan Ternyata Tidak Pernah Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan bergerak ke arah barat kepulauan Indonesia. Perbedaan waktu antara timur dan barat pulau-pulau di Indonesia adalah satu jam. Oleh karena itu, satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula sumatra. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, (Dawn) adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan Adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.

Sebelum Adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapaiJakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul. Dan tidak lama setelah waktu Maghrib mencapai Sumatera, maka waktu adzan Isya telah dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Fajar, maka muadzin di Afrika mengumandangkan adzan untuk Isya.

CIRI-CIRI WANITA AHLI SURGA

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?


Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.


Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah:

* Bertakwa.
* Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
* Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
* Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
* Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
* Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
* Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
* Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
* Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
* Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
* Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
* Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
* Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
* Berbakti kepada kedua orang tua.
* Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.


Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang di sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423.

Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’: 13).

Wallahu A’lam Bis Shawab.


Oleh: Azhari Asri dan Redaksi / Salafy

ANGKRINGAN oh ANGKRINGAN

Antara Gizi dan Kesehatan

Orang jogja maupun kota-kota disekitarnya pasti sudah tak asing lagi jika mendengar istilah "angkringan", "sego kucing", maupun "wedang jahe/susu jahe"?

Ya, sebuah warung kecil yang biasa disebut angkringan sampai saat ini masih menjadi idola, khususnya bagi mereka yang tak punya uang berlebih. Tak hanya pengemudi becak dan karyawan tetapi juga mahasiswa.
Harga makanannya yang murah, suasananya yang bebas, santai, dan egalitarian, membuat angkringan menjadi warung makan alternatif ditengah makin tingginya harga bahan pokok dan makanan yang tersaji dirumah-rumah makan.
Namun demikian, akankah situasi ini akan terus berlangsung?
Ataukah ada persoalan lain yang tengah menjadi perbincangan meski belum dikemukakan secara terus terang oleh khalayak?

Sesungguhnya tak ada data yang jelas sejak kapan lahirnya angkringan. Sejak tahun 80-an warung kecil beratapkan tenda yang ada dipinggir jalan sudah banyak ditemui. Hingga sekarang warung ini selalu dipenuhi para pembeli yang sebagian besar kaum pemuda.
Namun ada sebagian orang yang mempertanyakan tentang kebersihannya?
Bagaimana pula gizi yang terkandung dalam makanan yang tersaji diangkringan?

ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI...

Praktek Industri di Indonesia saat ini tak ubahnya sebagaimana industri-industri yang berkembang.
Pada setiap tahapannya diperlukan dana dan hasilnya juga terpengaruh atas dana yang dikeluarkan..ck.ck.ck...
Kalau demokrasi yang seperti itu terus dilakukan, maka sungguh bagaimana nasib bangsa ini?

Demokrasi yang seperti itu harus segera diakhiri, karena kalau itu terus terjadi maka hasilnya bukan terpilihnya orang-orang yang berjiwa pejuang, istiqomah, dan amanah. Melainkan orang-orang yang berhitung untung rugi atas jabatan politik yang diperolehnya.

Sehingga benar kata orang, "Alangkah lucunya negeri ini..."

CARA NYEMBUHIN SAKIT HATI

Cara nyembuhin sakit hati memang nggak semudah ngebalikin telapak tangan, karena hal itu menyangkut harga diri kamu. Tapi bagaimanapun rasa sakit hati harus terus dilawan.
  1. Marah. Ungkapan sakit hati biasanya akan terpuaskan dengan ekspresi marah. Luapkan kemarahan kamu sepuas-puasnya, kalo perlu sampai nangis. Hal ini wajar, karena dari situ emosi akan pulih dengan sendirinya.
  2. Curhat. Semua yang dipendam pasti kelamaan malah akan membebani kita, cobalah untuk berbagi kisah dengan orang-orang disekitarmu. Setidaknya meeka bisa care dan bantu menenangkan hati kamu.
  3. Instropeksi diri. Ambil hikmahnya dan mencoba koreksi, mungkin selama ini tanpa sadar kamu juga pernah menyakiti hati orang.
  4. Cari ketenangan ditempat yang tenang juga. Kalau emang sulit banget mengatasinya, cari tempat yang tenang untuk menenangkan diri.
  5. Biarkan kesedihan berjalan sampai akhirnya kamu menemukan ketenangan.

10 CARA MENGHAPUS DENDAM

Dendam? Kata itu terkesan jelek banget ya..
Meski kata maaf udah diumbar dan janji saling memaafkan, kadang itu hanya menjadi hiasaan bibir semata. Nah, supaya kata maaf tak hanya menjadi slogan semata, mending ikutin tips dibawah ini !
  1. Tanamkan dalam dirimu, bahwa manusia adalah tempat kesalahan. Jadi gak adil, bila ada yang minta maaf tapi kamu masih gak rela untuk memaafkan.
  2. Pahami bahwa "pekerjaan" minta maaf itu perlu perjuangan. Perlu nyali supergede untuk melakukannya. Jadi kasihan klo dia udah berusaha meminta maaf tapi kamu tetap menyimpan dendam.
  3. Harus kamu sadari, bahwa suatu saat kamu juga tak akan luput dari kesalahan. Dan mungkin kesalahan yang kamu buat itu sama dengan kesalahan orang lain pada kamu.
  4. Gantilah dendam dalam hatimu dengan rasa kasih sayang, tersenyumlah pada semua orang meski mereka telah berbuat salah padamu.
  5. Ingat satu hal, dendam membuat hidup kita tak akan tenang. Smua dikuasai ego untuk balas dendam.
  6. Coba pahami hatimu & tanyakan, apa manfaatnya menyimpan dendam dalam diri kamu?Apa semua akan menjadi lebih baik?
  7. Selalu berpikirlah positif terhadap segala sesuatu hal.
  8. Instropeksi diri kamu, apa sudah lebih baik? atau bagaimana kamu memposisikan menjadi orang lain yang ingin kamu balas dendam.
  9. Jangan terlalu memikirkan pada satu masalah saja, masih banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan.
  10. Biarkan waktu yang menghapus semuanya.

SEPENGGAL KISAH MASA LALU (Siti Nubaya part 3)

Pernah ku merasakan terbang tinggi, tapi saat itu juga ku terjatuh...
Bagaikan tak berguna, disamakan dengan orang yang memang lebih baik dari pada aku. Sungguh penilaian tak adil, tapi memang itulah kehidupan...
Orang baik dilihat dari pencapaiannya...

Berawal dari sebuah cerita cinta yang indah, namun selalu berakhir dengan kesedihan...
Apa yang salah?
Apa ku tak layak untuk mencinta?
Atau apakah ku tak pantas untuk dicinta?
Tapi..yang ku tau cinta itu indah, dan akan selalu indah bagi mereka yang menjalaninya...

Sampai kapan Siti Nurbaya akan berganti zaman?
Masihkah cinta harus terkekang dengan pilihan orang tua?
Atau memang jalan takdir seperti itu yang ALLAH berikan?

Diiringi dengan tetesan air mata, sebuah cerita cinta pun kembali tertulis dengan penuh kesedihan...
Canda, tawa, bahagia pun kini telah berubah menjadi jerit, tangis, dan menjadikan satu kenangan...
Satu cerita cinta tentang 2 insan yang tak pernah bisa menyatu...dengan judul SITI NURBAYA part 3...

Banyak hal yang bisa ku ambil pelajaran, dan 1 hal yang tertanam dalam hidupku...dimana pencapaian hidup adalah bahan penilaian orang lain terhadap hidup kita...
Jika kamu belum mencapai sesuatu dalam hidupmu, kamu masih bukanlah siapa-siapa...
Dan ketika kamu telah berhasil dalam hidup, kamu akan dipandang & lebih dihargai keberadaanmu...

"Kesuksesan adalah sebuah pencapaian", aku suka dengan kata itu...
Dan ku akan buktikan pada mereka kalau ku memang BISA...hidupku sekarang bukan untuk kemarin....

Seperti kata bang Bepe20 : Jangan pernah berhenti bermimpi, karena mungkin suatu saat nanti mimpi kita akan menjadi kenyataan...

Senin, 14 Maret 2011

MARI SALING TOLONG MENOLONG..

Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang tengah kesulitan, maka ALLAH akan memberinya kemudahan didunia & akherat.
ALLAH akan menolong seorang hambaNYA selama hamba itu mau menolong sesamanya. ( HR.Muslim )

Hidup untuk BELAJAR

Belajar bersyukur meski tak cukup..


Belajar Ikhlas meski tak rela..

Belajar taat meski berat..

Belajar memahami meski tak sehati..

Belajar menghargai meski tak sependapat..

Belajar mencintai meski terus disakiti..

Belajar sabar meski sulit menerima..

Sabtu, 12 Maret 2011

Yakinlah kepadaNYA...

Kunci tauhid itu satu: YAKIN.
YAKIN bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa terhadap apa yang terjadi di dunia ini
YAKIN bahwa apapun yang terjadi pada diri kita, itu semua dikehendaki oleh Allah
YAKIN bahwa Allah menghendaki kebaikan dan keburukan yang menimpa diri kita dengan suatu tujuan
YAKIN bahwa dalam setiap kejadian yang menimpa kita, itulah keputusan terbaik dari-NYA setelah ikhtiar terbaik yang kita lakukan
YAKIN bahwa doa maupun jeritan hati kita didengar oleh Allah karena DIA begitu dekat
YAKIN bahwa doa adalah senjata ampuh kaum mukmin
Setelah mengikuti acara UI Bertauhid yang diisi oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai kontemplasi akhir tahun Masehi, yang diadakan pada Selasa, 28 Desember 2010, di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia, Depok, aku menjadi semakin yakin bahwa memang keyakinan terhadap Rabb itulah yang membuat hidup seseorang menjadi tenang. Jika mendapatkan ujian kesulitan, bersabarlah sedangkan jika mendapatkan ujian kenikmatan maka bersyukurlah. Ya! Memang seharusnya dua hal itulah yang dilakukan kaum mukmin dalam menjalani roda kehidupan ini: bersabar dan bersyukur. Apapun yang terjadi pada diri kita, semua itu dikehendaki oleh Allah. So, jangan pernah takut menjalani hidup, ada Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Mintalah padaNYA niscaya DIA akan mendengarkan segala pinta.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut: 2-3)
Sejatinya, hidup ini adalah sebuah perjalanan dari satu ujian menuju ujian berikutnya. Entah itu berupa ujian kesulitan maupun ujian kenikmatan. Setiap kita yang mengaku beriman tidak akan dibiarkan begitu saja, masing-masing diri kita akan diuji sesuai kadarnya masing-masing, bahkan Allah akan menguji di titik terlemah kita. Ujian itulah yang akan membuktikan keimanan kita, apakah kita benar-benar beriman atau hanya mengaku beriman padahal ternyata keimanan kita hanyalah dusta.
Selepas dari kajian Aa Gym ini, aku langsung mendapatkan ujian berkaitan dengan keyakinan pada Allah.
Di suatu siang, di sebuah auditorium FIB UI, ketika aku sedang berada di acara yang menghadirkan mbak Asma Nadia sebagai pembicara, di tengah-tengah asyik memperhatikan isi acara tentang dunia kepenulisan dan perfilman, ada sms datang di layar HPku:
”Lhin, bahan-bahan qta di lemari lab ga ada.. cuma tertinggal benzil klorida. Semuanya udah pd dibuangin ke bak sampah..”
Segera kubalas: ”ya ampuunn.. itu kan ada ionic liquids yang harganya mahal banget.. aduuuhh,, gmana ini?? Kamu tlg cari2 dulu di bak sampahnya ya..”


”Udah aku cari-cari n obrak abrik tong sampah akhir,, tapi gak ketemu Lhin..aku udh mau pingsan niih rasanya..”



Aku langsung teringat bahan berhargaku, bahan penelitian yang begitu butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Ionic liquids [BMIM] PF6 yang bernilai 3.5 juta rupiah hanya untuk 5 gram, yang harus didapatkan dari Singapura, yang harus menunggu waktu yang lama dalam pemesanannya. Ya Allah! Padahal penelitianku sudah usai dan tinggal menunggu sidang, kenapa masih ada masalah dengan bahan berhargaku itu??

Hatiku dag dig dug dan segera aku tinggalkan auditorium FIB UI untuk menuju gedung Departemen Kimia UI. Ya! Segera kutinggalkan acara yang sangat menarik itu demi bahan penelitianku yang berharga. Bukan hanya masalah harga yang selangit dari bahan penelitian itu yang membuat hatiku dag dig dug. Ini masalah amanah yang aku emban, amanah untuk menjaga bahan penelitianku yang sangat berharga, yang diberikan oleh dosen pembimbingku. Tak terbayang akan kecewa dan marah besarnya sang dosen pembimbing yang telah mendanai penelitianku jika memang ionic liquids itu benar-benar sudah terbuang ke dalam bak sampah dan hilang begitu saja, padahal aku masih harus menyelesaikan riset ini setelah lulus nanti. Tak terbayang, hubungan yang selama ini sudah terjaga keharmonisannya dengan dosen pembimbingku harus hancur berantakan ketika mengetahui ionic liquids itu sudah dibuang ke bak sampah akhir di gedung Kimia dan tidak bisa ditemukan atau bahkan sudah pecah dan isinya tercampur dengan sampah-sampah. Tak terbayang jika aku harus mengganti ionic liquids itu yang berharga 3.5 juta-an yang mungkin hanya bisa ditutupi dengan honor mengajarku beberapa bulan lamanya.
Sepanjang perjalanan menuju Departemen Kimia UI, pikiranku dipenuhi berbagai hal yang berkecamuk. Mulai dari membayangkan jika benar-benar tidak ditemukan ionic liquids itu, bagaimana reaksi sang dosen pembimbing ketika mengetahuinya, bagaimana aku harus mengganti dan memesan ionic liquids itu kembali, sampai menyalahkan diriku sendiri yang seharusnya mengembalikan segera ionic liquids itu ke dosen pembimbingku bahkan sempat terlintas pikiran yang menyalahkan temanku yang menghilangkan kunci lemari labku.
Astaghfirullahaladzim. Diri ini mencoba beristighfar berkali-kali, membentengi semua pikiran yang berkecamuk, mencoba berusaha untuk tetap tenang. Segera kumasukkan pikiran-pikiran positif: Lhin, semua yang terjadi pada diri kita, itu pasti dikehendaki Allah. Kejadian seperti inipun Allah yang kehendaki, pasti ada sesuatu yang harus kamu ambil hikmahnya dari kejadian ini. Kalau toh pun ionic liquids itu masih jodohmu insya Allah dia akan ketemu, kalaupun dia memang benar-benar hilang atau pecah, ya tentunya memang itulah yang dikehendaki Allah. Masalah uang untuk menggantinya, yakinlah Allah yang akan bukakan jalan. Allah yang menghendaki semua ini, Allah juga yang pasti akan menunjukkan jalan keluarnya. Masalah dengan dosen pembimbingmu, beritahu beliau dan selesaikan urusan ini setelah sidang agar moodnya baik-baik saja ketika sidang nanti dan katakan kamu yang akan bertanggung jawab penuh untuk menggantinya dengan memesan kembali ionic liquids itu. Tenang, tenang, yakinlah, yakinlah, yakinlah padaNYA! Semua akan baik-baik saja..
Benar saja, setelah menumbuhkan pikiran-pikiran positif, diri ini pun kembali tenang. Entah kenapa ada jeritan dalam hati ini, ada keyakinan dalam hati: insya Allah ionic liquids itu masih ada dalam bak sampah akhir itu dan masih baik-baik saja.. Ya Allah, temukanlah, kumohon..
Aku pun sampai di gedung Departemen Kimia UI dan langsung menemui bapak yang bertugas membersihkan lab dan tentunya pula yang membuang ionic liquidsku ke dalam bak sampah. Pak Kiri biasa kami memanggilnya. Aku segera meminta tolong padanya untuk ditunjukkan bak sampah dimana beliau membuang semua bahan-bahan kimia dari lab kimia; akan kumasuki bak sampah itu, akan kukais-kais supaya ionic liquidsku ketemu dan mungkin memang itulah ikhtiar terbaik yang harus dilakukan. Beliau pun menunjukkan dan membantu mengorek-ngorek bak sampah tanpa harus kami memasuki bak sampah itu, cukup mengaisnya menggunakan batang kayu yang cukup panjang.
Dikais-kais beberapa lama tak juga ketemu, bahkan bau sampah pun sudah tak tercium lagi di hidungku, mataku terus memperhatikan setiap sampah botol-botol bahan kimia bercampur belatung yang menggeliat ke sana kemari di atas dedaunan. Dalam pencarian itu, hatiku terus berdoa: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami ya Rabb.. kumohon. Jangan kau butakan mata kami untuk tidak dapat melihatnya. Ya Allah, kumohon temukanlah mata kami dengan botol keci coklat bertutup merah itu.. ” , jeritku dalam hati berulang-ulang sambil membayangkan botol kecil berwarna coklat dengan tutup merah yang masih utuh ketika aku menemukannya nanti.
Tak berapa lama kemudian, Pak Kiri berteriak: “Yang ini bukan??”
”Iya Pak! Bener Pak! Yang itu! Yang itu! Alhamdulillah..”, sahutku.
Namun kami agak kesulitan untuk mengambilnya karena bak sampah cukup tinggi juga, kira-kira seleherku. Alhamdulillah, saat itu, di sana ada ibu-ibu pemulung. Sungguh, memang Allah lah yang mempertemukan kami di lokasi bak sampah itu. Akhirnya kami meminta tolong padanya untuk mengambilkan botol kecil yang kami cari ke dalam bak sampah itu. Sang ibu pemulung yang memang sudah terbiasa di tempat seperti itu, segera memasuki bak sampah dan mengambil botol ionic liquidsku dan memberikannya kepada Pak Kiri, dan Pak Kiri-lah yang memberikannya kepadaku.
Ketika akhirnya botol kecil itu berada dalam genggamanku..
”Alhamdulillah.. makasih ya Buuuu.. makasih ya Pak..”
Seketika itu pula ketika ucapan itu keluar dari bibirku, airmataku tumpah dan menderas. Ingin rasanya sujud syukur saat itu juga, tapi lokasinya tak memungkinkan. Temanku pun datang, kami berpelukan sambil menangis; sebuah tangisan haru. Tangisan yang menunjukkan betapa tidak berdayanya kami kecuali tanpa pertolongan dari-NYA. Laa hawla walaa quwwata illabillah..
Sambil berpelukan, di lokasi bak sampah itu aku hanya bisa membayangkan aku benar-benar sedang bersujud syukur. Dan temanku pun akhirnya mengajakku ke gedung kimia untuk sujud syukur di sana. Aku bergegas menuju mushalla kimia, kutundukkan diri ini, sujud ke hadapanNYA, dan menangis sejadi-jadinya; ”Ya Allah, Engkau sungguh baik padaku, tapi apa yang selama ini sudah kulakukan dalam ibadah-ibadahku padaMU?? Sering aku lalai dalam mengingatmu duhai Rabb..”
Sungguh, kontemplasi akhir tahun yang sungguh nikmat bagiku dengan hal seperti ini. Ya! Sepertinya Allah memang ingin menunjukkan hal ini, menunjukkan Kuasa-NYA, dan Allah memberikan cara terbaikNYA untuk menegurku.
Semoga sepenggal kisahku ini bisa diambil hikmahnya bahwa kita bukanlah apa-apa dan bukanlah siapa-siapa. Pada dasarnya kita hanyalah manusia biasa yang tidak berkuasa sedikitpun atas kejadian yang menimpa diri kita. Hanya Allah yang berkuasa atas segalanya maka Yakinlah! Yakinlah padaNYA!. Ketika keyakinan itu tumbuh dalam hatimu, insya Allah hidup kita pun akan tenang. Kita takkan pernah takut seberat apapun ujian kesulitan hidup karena kita YAKIN bahwa Allah yang memberikan ujian kesulitan itu.. Allah pula yang akan menunjukkan jalan keluarnya. Kita tidak akan pernah sombong sebesar apapun ujian kenikmatan karena kita YAKIN bahwa kenikmatan yang kita dapatkan itu semata-mata hanya dari Allah.

FENOMENA AKHWAT FACEBOOKERS


Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB..
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.com..”
Tak berapa lama kemudian.
”Kok foto di MPmu (multiply, red), anak kecil semuanya siih?? Fotomu mana?”, tanya seorang akhwat yang baru dikenal dari forum radiopengajian.com.
”Itu semua foto keponakanku yang lucu.. ”, jawabku.
Suatu hari di pertemuan bulanan arisan keluarga..
“De’ kok di FBmu ga ada fotomu siih??”, tanya kakak sepupu yang baru aja ngeadd FB-ku.
“Hehe.. Ntar banyak fansnya..”, jawabku singkat sambil nyengir.
Suatu siang di pertemuan pekanan..
“Kak, foto yang aku tag di FB diremove ya? Kenapa kak??”, tanya seorang adik yang hanya berbeda setahun dibawahku..
“He..”, jawabku sambil senyum nyengir yang agak maksa.
Suatu malam di rumah seorang murid.
”FBmu apa?? Saya add ya..”, tanya bapak dari muridku.
Setelah add FBku sang bapak bertanya: ”Kok ga ada fotonya siih??”
Aku hanya bisa ber-hehe-ria.
Dari beberapa kejadian itu, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa yang pertama kali dilihat orang ketika meng-add FB seseorang adalah fotonya. Entahlah apa alasannya, mungkin memang ingin tahu bagaimana wajah sang pemilik akun FB, padahal kan yang di add biasanya yang sudah dikenal. Lantas jika memang sang empunya akun tidak memajang foto dirinya di FB, langsung deh jadi bahan pertanyaan, bahkan untuk seorang akhwat sekalipun.
Jika ditilik-tilik, fenomena foto akhwat yang bertebaran di dunia maya nampaknya sudah bukan barang asing lagi. Kita dengan mudah menemuinya termasuk di FB. FB yang merupakan suatu situs jejaring sosial begitu berdampak besar bagi pergaulan masyarakat dunia, pun termasuk pergaulan di dunia ikhwan akhwat.
Maraknya foto akhwat yang bertebaran di FB, membuat LDK (Lembaga Da’wah Kampus) suatu kampus ternama harus membuat peraturan yaitu tidak memperbolehkan akhwat aktivis da’wah kampus memajang foto dirinya di FB. Tentu saja banyak reaksi yang muncul dari peraturan dan kebijakan itu, mulai dari yang taat menerima dengan lapang dada sampai ada juga yang mem’bandel’. Namun apalah arti sebuah peraturan jika memang kita tidak mengetahui fungsi dan tujuannya dengan benar, dapat dipastikan peraturan hanya untuk dilanggar jika ditegakkan tanpa kepahaman.
****
Di suatu pertemuan para akhwat aktivis da’wah kampus..
”Ayolaaah,, foto bareng..”, rayuku sebagai fotografer ketika terheran-heran melihat seorang akhwat yang tidak mau ikut foto, menjauhi kumpulan akhwat yang siap-siap berpose.
Selidik punya selidik ternyata akhwat tersebut kapok untuk difoto karena fotonya beredar di FB padahal dia ga punya FB. Fotonya bisa beredar di FB karena teman-teman satu jurusan mengunduh foto momen bersama di FB yang tentu saja ada dirinya di dalam foto itu. Padahal saat itu, aku belum punya FB (hanya memiliki blog di multiply) dan tidak terbersit sedikit pun berniat untuk mempublish foto itu di dunia maya, yaaa hanya untuk disimpan di folder pribadiku. Foto kebersamaan dengan para saudari seperjuangan yang bisa membangkitkan semangat di saat-saat tak bersemangat, hanya dengan melihatnya.
Jika diperhatikan dengan seksama, ternyata benar bahwa orang-orang termasuk akhwat sudah terbiasa berkata: ”Nanti jangan lupa di upload n di tag in di FB ya..” setelah melakukan foto bersama.
Benar saja! Di suatu kesempatan berselancar di dunia maya, di saat aku akhirnya memutuskan membuat akun FB, melihat-lihat, berkunjung ke FB para akhwat, dan ternyata benar saja foto-foto akhwat dengan mudah dilihat para pengguna FB yang telah menjadi temannya. Aku yang memiliki kepribadian idealis-pemimpi agak terkejut juga melihat hal itu, secara baru terjun di dunia perFBan. Terkejut karena kecantikan para akhwat dengan mudah dinikmati oleh orang lain. Aku agak bingung juga harus bagaimana melihat fenomena akhwat facebook-ers. Ada kekhawatiran apakah terlalu idealisnya pikiranku yang mungkin sebenarnya mengunduh foto sudah menjadi hal yang biasa saja di kalangan para akhwat. Itulah realita yang ada. Entah apa yang melatarbelakangi para akhwat akhirnya mengunduh foto pribadinya atau bersama rekan-rekannya di FB.
Hingga akhirnya pada suatu hari, terjadilah sebuah percakapan:
”Kenapa siih yang dilarang majang foto itu cuma akhwat? Kenapa ikhwan juga ga dilarang?? Bukannya sama aja ya?? Sama-sama bakalan dinikmati kecantikan atau kegantengannya kan??”, tanyaku bertubi-tubi kepada seorang saudari yang sepemikiran denganku tentang fenomena foto akhwat di FB.
”Ya beda-lah.. Coba kita liat para cewek yang ngefans sama artis-artis cowok Korea, mereka cuma ngeliat cowok Korea itu sekadar suka-suka yang berlebihan.. Udaaaah,, hanya sebatas suka ngeliat. Tapi kalo cowok yang ngeliat foto cewek, itu beda. Kamu tau kan kalo daya lihat para cowok itu berbeda?? Ada pemikiran-pemikiran tertentu dari para cowok ketika melihat seorang cewek bahkan hanya sekadar foto.”
Hmm.. yayaya.. Memang aku pernah mendengar bahwa daya lihat seorang laki-laki itu 3 dimensi. Laki-laki bisa membayangkan dan memikirkan hal-hal yang abstrak diluar dari yang dia lihat. Bahkan katanya lagi, seorang laki-laki bisa saja memikirkan seorang perempuan tanpa berbusana hanya karena melihat seorang perempuan yang berbusana mini berlalu di hadapannya. Namun kebenaran itu belum bisa kubuktikan karena aku hanyalah seorang perempuan biasa bukan seorang laki-laki.
Pantas saja Allah memerintahkan kita untuk menahan pandangan, seperti dalam firman-NYA:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. . . . .” [QS. An-Nuur : 30-31]
Ayat ini turun saat Nabi Shalallahu a’laihi wassalam pernah memalingkan muka anak pamannya, al-Fadhl bin Abbas, ketika beliau melihat al-Fadhl berlama-lama memandang wanita Khats’amiyah pada waktu haji. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-Fadhl bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a’laihi wassalam, “Mengapa engkau palingkan muka anak pamanmu?” Beliau Shalallahu a’laihi wassalam menjawab, “Saya melihat seorang pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan gangguan setan terhadap mereka.”
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa yang diperintahkan untuk menahan pandangan bukan saja laki-laki namun juga perempuan. Untuk itu, sudah seharusnya kita menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya kita pandang.
Lalu apa hubungannya dengan pemajangan foto di dunia maya??
Jika dulu kasus menjaga pandangan hanya karena bertemu dan bertatap langsung, namun saat ini sudah lebih canggih lagi, tanpa bertemu dan bertatap pun, godaan menahan pandangan itu tetap ada. Ya! Bisa jadi dengan banyaknya bertebaran foto akhwat di dunia maya, itulah godaan terbesar. Buat para ikhwan, harus mampu menahan pandangan di saat berselancar di dunia maya, di saat-saat kesendirian berada di depan layar komputer ataupun laptop. Kondisikan hati terpaut dengan Allah saat-saat kesendirian, jangan sampai kita menikmati foto akhwat yang bertebaran di dunia maya. Buat para akhwat, yang memang merupakan godaan terbesar bagi para ikhwan, akankah kita terus menciptakan peluang untuk membuat para ikhwan ter’paksa’ memandangi foto-foto pribadi kita?
****
Kejadian demi kejadian yang kutemukan di dunia maya begitu banyak menyadarkanku akan pentingnya seorang akhwat menjaga dirinya untuk tidak mudah mengupload foto dirinya di dunia maya.
Beberapa hari belakangan ini, ketika sedang mencari desain kebaya wisuda untuk muslimah berjilbab di mesin pencari google, diri ini dipertemukan dengan sebuah blog yang bernama ’jilbab lovers’. Pecinta jilbab. Ya! Sesuai namanya, di blog itu berisi hampir semuanya adalah foto-foto muslimah berjilbab dengan berbagai pose. Di antara beberapa foto muslimah berjilbab itu, aku temukan 3 komentar yang mengomentari foto seorang gadis, aku akui gadis dalam foto itu sungguh cantik, memenuhi kriteria wanita cantik yang biasanya dikatakan sebagian besar orang. Beginilah kurang lebih komentar 3 orang laki-laki pada foto gadis itu dengan sedikit perubahan:
” Itu baru namanya gadis .. cantik nan islami.. sempuuuuurnaaaa… salam kenal..”
”Subhanallah ada juga makhluk Allah seperti ini ya..”
”Subhanallah..”
Jika kita lihat ke-3 komentar diatas, bisa dilihat bahwa komentarnya begitu islami dengan kata-kata Subhanallah namun juga menyiratkan bahwa sang komentator begitu menikmati kecantikan sang gadis di dalam foto. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang melihat foto itu memang pada akhirnya akan menikmati kecantikan sang gadis berjilbab. Allahurobbi,, akankah kita -para akhwat- rela jika kecantikan diri kita dapat dengan bebas dinikmati oleh orang lain yang belum halal bagi kita bahkan belum kita kenal?
Mungkin akan ada sebagian dari kita -para akhwat- yang akan menepisnya: ”Aaahh,, itu kan foto close up. Kalo foto bareng-bareng ya gpp donk??”
Hmm.. ada satu lagi yang kutemukan di dunia maya mengenai foto muslimah berjilbab. Pernah suatu hari, ketika diri ini mencari gambar kartun akhwat untuk sebuah publikasi acara LDF (Lembaga Da’wah Fakultas) di mbah google, kutemukan foto muslimah berjilbab yang sudah diedit sedemikian rupa hingga menjadi sebuah gambar porno. Memang gambar itu tidak kutemukan langsung diawal-awal halaman pencarian google, tapi berada di halaman kesekian puluh dari hasil pencarian keyword yang aku masukkan. Terlihat foto wajah sang muslimah begitu kecil (kuduga dicrop dari sebuah foto) dan dibagian bawah wajah sang muslimah berjilbab diedit dengan dipasangkan foto/gambar sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan. Naudzubillahimindzalik..
Bagaimana perasaan kita jika seandainya melihat foto diri kita sendiri yang sudah diedit menjadi gambar porno dan dinikmati oleh orang banyak di dunia maya? Atau bagaimana perasaan kita jika ada kerabat dekat yang melihat foto kita yang sudah diedit sedemikian rupa menjadi gambar porno?
Semoga saja hal ini tidak menimpa diri kita. Ya Rabb,, bantu kami –para akhwat- untuk menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil teladan dari kejadian di bawah ini…
Suatu ketika, diri ini menemukan blog (multiply, red) seorang ustadz. Dalam blog itu, terlihat foto sang ustadz bersama ketiga anaknya yang masih kecil, tanpa terlihat ada istrinya. Di bawah foto itu diberi keterangan:”mohon maaf tidak menampilkan foto istri saya..”
Dari situ aku ambil kesimpulan bahwa sang ustadz sepertinya memang tidak ingin menampilkan foto sang istri. Bisa jadi karena begitu besar cintanya terhadap sang istri, maka tak boleh ada yang menikmati kecantikan sang istri selain dirinya, begitu dijaga sekali kemuliaan istrinya. Ya Rabb,, semoga kami -para akhwat- bisa menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kejadian di bawah ini…
Baru saja kemarin, di perkampungan multiply, MP, ada berita bahwa ada seorang ikhwan yang tiba-tiba minta ta’aruf dengan seorang akhwat padahal belum kenal sang akhwat dan hanya melihat foto sang akhwat di FB. Huufffhh.. ada-ada aja..
Jika diliat dari akar masalahnya mungkin berasal dari foto sang akhwat di FB, bukan begitu??
Jadi, apa yang akan kita –para akhwat- lakukan setelah ini??
****
Tulisan ini dipublish terutama ditujukan pada diri sendiri sebagai seorang akhwat yang masih harus terus belajar menjaga kemuliaan diri serta untuk saling mengingatkan para facebookers yang lain. Semoga kita bisa menjaga kemuliaan diri kita sebagai seorang akhwat ketika berada di dunia maya. Ketika kita -para akhwat- ingin mengupload foto pribadi atau bersama sahabat seperjuangan di dunia maya, tanyakan lagi pada hati kita: untuk apa foto itu dipublish di dunia maya, timbangkanlah masak-masak sebelum menguploadnya, lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Tentunya bukan hanya masalah foto yang terpampang di dunia maya yang mengharuskan kita menjaga kemuliaan diri tapi juga ketika kita berinteraksi di dunia maya, entah melalui comment ataupun fasilitas chat yang bersifat lebih privacy.
”Kejahatan itu bukan hanya sekadar berasal dari niat seseorang untuk berbuat jahat tapi karena ada kesempatan. Waspadalah..Waspadalah..”
Semangat bermanfaat!
Jadikan dunia maya sebagai ladang amal kita!

DUHAI HATI...TETAPLAH ISTIQAMAH...


Seorang anak kecil datang menghampiri ibunya. Ia merengek minta dibelikan sepatu baru. Di sekolah ia diejek karena sepatunya sudah usang dan banyak tambalan. Dengan berbagai alasan ia utarakan agar ibunya mau membelikan sepatu baru.
Dengan mata berkaca-kaca, sederet kalimat ini keluar dari mulut ibunya, “Nak, kamu kan sudah besar. Kamu harus mengalah dengan adik-adikmu. Mereka butuh uang untuk sekolah mereka nanti. Uangnya ibu tabung untuk mereka. Kalau ibu pakai uang itu untuk membelikan kamu sepatu baru, lalu adik-adikmu sekolah pakai uang siapa? Apa kamu mau adik-adikmu tidak bersekolah?”
Anak kecil tadi tiba-tiba terdiam. Ia terlihat seperti anak remaja yang sudah bisa berpikir cukup berat dan bijak. Digoyang-goyangkan kepalanya sambil mengusap air mata yang tadi keluar deras dari kelopak matanya. Lalu ia berkata, “Bu, kalau nanti adik-adik sudah bisa sekolah. Terus kalau ada sisa uang, belikan sepatu ya..”Anak itu mengatakan kalimat itu dengan terbata-bata, seperti ia tidak rela dengan hal itu tapi ia dipaksa oleh kondisi untuk mengikhlaskan apa yang menjadi kehidupannya. Mendengar itu sang ibu memeluk anaknya dengan erat. Ia tidak menyangka anaknya dapat memahami apa yang terjadi hari ini dengan keluarga mereka. Ia heran anaknya sudah mampu berkata bijak seperti tadi ia dengar.
***
Duhai hati..
Letih yang engkau rasakan selama ini mungkin tak sebanding dengan letihnya hati mereka dalam menapaki kehidupan ini. Di dalam keletihan itu, mereka memahami bahwa letihnya mereka akan membuat mereka menjadi orang-orang seperti yang dicitakan. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja engkau merasa letih tapi kau sudah merintih bagai seribu tahun kau mengalaminya.. Malulah pada mereka yang merasa letih tetapi mereka memaknai letihnya sebagai sesuatu yang dapat mengantarkannya pada sebuah kebahagiaan.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu letih? Bukankah akhir dari perjalanan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati..
Lelah memang terus menerus hal-hal kurang mengenakkan itu menerpa hidupmu. Tetapi jika kau renungi kembali kisah di atas, perjuangan mereka tidak mengenal lelah. Setiap lelah menghinggapi mereka, mereka beristirahat dan kemudian bangkit berjuang kembali. Mereka paham kalau diamnya mereka tak dapat membuahkan hasil apapun bagi kehidupannya. Mereka yakin perjuangan dan pengorbanannya selama ini, berlelah-lelahan, akan berbuah sebuah kebahagiaan yang tak dapat tergantikan nikmatnya. Lalu bagaimana denganmu wahai hatiku.. Baru sebentar saja kau diberi cobaan dan ujian tapi kau sudah merasa lelah dan menyerah.. Malulah kau pada mereka yang tak punya apa-apa tapi mereka tetap istiqamah berjuang dan berkorban hingga cita-cita mereka tercapai.. Bukankah orang yang berjuang dan berkorban itu lelah? Bukankah akhir dari kelelahan orang yang berjuang dan berkorban itu sebuah kebahagiaan jika dijalani dengan ikhlas dan penuh kesungguhan??
Duhai hati..
Sakit yang terus menyapamu selama ini adalah ujian dan cobaan dari Allah seberapa kokohnya engkau menjalani apa-apa yang engkau yakini atas-Nya. Dia ingin tahu seberapa seriuskah engkau dalam menapaki jalan kehidupan yang sudah Dia gariskan. Sakit yang Dia berikan adalah sebuah perhatian khusus-Nya kepadamu. Dia masih sayang kepadamu dengan memberikan ujian dan cobaan. Andai saja kau tak merasa diuji dan diberi cobaan, maka kau akan merasa aman-aman saja, padahal kau sedang berada di tepian jurang yang menganga lebar dan siap menerkammu kapan saja kau lengah..
Duhai hati..
Capeknya dirimu menghadapi segala permasalahan yang engkau temui di sekitarmu, itulah yang terus mengajarkanmu untuk dapat memahami sekelilingmu dengan lebih baik lagi. Di kananmu ada orang-orang yang engkau sayangi dan kasihi. Di depanmu ada orang-orang yang engkau hormati. Di kirimu ada orang-orang yang engkau senantiasa bercengkerama dengannya. Di belakangmu ada orang-orang yang selalu mendukungmu dalam tiap doanya meski kau tak pernah tahu.
Duhai hati..
Seorang ustadz pernah menyampaikan, jika tak senang dengan sepatumu yang lusuh, ingatlah mereka yang tak berkaki namun tak mengeluh. Semoga kita selalu dapat mengingatnya duhai hati.. Seberapa letih, lelah, dan sakitnya engkau.. Masih ada orang-orang yang merasakan itu lebih dari kita tetapi mereka tetap tak mengeluh.. Ada saja cara mereka untuk menyemangati diri.. Ada saja sugesti untuk membuat diri mereka semangat.. Ada saja pemikiran positif yang mereka punya hingga mereka tetap bersemangat.. Ada saja cita-cita yang ingin mereka gapai hingga semangat itu tetap terpatri di dada mereka..
Duhai hati..
Tetaplah istiqamah..
Walau itu berat bagimu..
Percayalah kau mampu menjalaninya..
Asalkan kau selalu menyertai Allah dalam segala hal..
Terpautnya kau duhai hatiku pada Sang Khalik..
Akan membuatmu semakin cantik dan tangguh..
Karena kau adalah mutiara di lautan..
Yang akan terus terjaga sampai masa memisahkan..
Duhai hati.. Tetaplah istiqamah..